Pada
cerita islami
kali ini kita akan mengulas mengenai cerita nabi ayub as. Sebenarnya penulisan
yang benar adalah Ayyub, bukan Ayub. Ia merupakan salah satu nabi utusan allah
yang terkanal begitu sabarnya menjalani segala cobaan berat. mulai cobaan
hilang kekayaan, hilang anak-anak, penyakit, sampe kehilangan ditinggalkan
istri tercintanya. simak kisah nabi ayyub as lengkap di bawah ini
Nabi Ayub as
Nabi
Ayyub as merupakan putra dari Ish bin Ishak bin ibrahim as adalah
salah satu manusia pilihan dari sejumlah manusia pilihan yang mulia. Allah
telah menceritakan dalam kitab-Nya dan memujinya dengan berbagai sifat yang
terpuji secara umum dan sifat sabar atas ujian secara khusus. Allah telah
mengujinya dengan anaknya, keluarganya, dan hartanya, selanjutnya dengan
tubuhnya juga. Allah telah mengujinya dengan ujian yang tak pernah ditimpakan
kepada siapapun, tetapi ia tetap sabar dalam menunaikan perintah Allah dan
terus menerus bertaubat kepada-Nya.
Nabi
Ayyub as merupakan seorang Nabi yang sangat kaya sekali. Beliau mempunyai
ternak yang bermacam-macam, seperti sapi, kambing, kuda, keledai, untah dan
lain sebagainya. Beliau orang yang baik hati, suka mengeluarkan harta bendanya
untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, memuliakan tamu dan sebagainya.
Kekayaan tersebut tidak melalaikan ibadahnya kepada Tuhan. Kekayaannya yang
melimpah ruah itu tidak menyebabkan Nabi Ayyub menjadi sombong dan lupa kepada
orang-orang miskin. Walaupun ia seorang yang kaya namun kehidupannya tidak
berlebih-lebihan, bahkan semakin ia kaya semakin bertambah pula ketaatannya
kepada Allah.
Berkata
salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang sedang berkumpul berbincang-bincang
tentang tingkah laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi, “AKu tidak
melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari
hamba Allah Ayyub”. Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yang tekun.
Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberkan oleh Allah kepadanya, ia
memberikan sebagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir
miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah dan
bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan kepadanya.”
Para
kawanan malaikat yang mendengar kata-kata pujian dan sanjungan untuk Nabi Ayyub
as mengakui kebenaran itu bahkan mereka menambahkan lagi dengan menyebutkan
beberapa sifat dan tabiat baik yang lain yang ada pada diri Nabi Ayyub as
Iblis
menggoda Nabi Ayyub
Sementara
itu iblis yang sedang berada tidak jauh dari tempat malaikat sedang berkumpul,
mendengar percakapan para para malaikat yang memuji-muji Nabi Ayyub as.
Tentunya iblis panas hati dan jengkel mendengar kata-kata pujian bagi seorang
dari keturunan Nabi Adam as yang ia telah bersumpah akan disesatkan ketika ia
dikeluarkan dari surga karenanya. Ia tidak rela melihat seorang dari anak cucu
Nabi Adam as menjadi seorang mukmin yang baik, ahli ibadah yang tekun dan
melakukan amal sholeh sesuai dengan perintah dan petunjuk Allah SWT.
Dengan
tidak menunggu waktu lama, iblis meminja izin kepada Alloh untuk menggoda
Ayyub. “Ya Tuhan! sesungguhnya Ayyub yang senantiasa patuh dan berbakti
pada-Mu, karena takut kehilangan kenikmatan yang kau berikan kepadanya. Semua
ibadah bukan karena cinta dan ketaatannya kepada-Mu. Adaikata, Ayyub terkena
musibah dan kehilangan harta benda, serta anak-anak dan istrinya belum tentu
akan taat pada-Mu.
“Sesungguhnya
Ayyub adalah hamba yang taat pada-Ku. Ayyub adalah seorang mu’min sejati. Apa
yang Ayyub lakukan semata didorong keteguhan imannya. ketaqwaannya tak
tergogogaykan oleh perubahan keduniawiannya. Cintanya pada Ku tak akan
berkurang walau ditimpa musibah apapun. Ayyub yakin, apa yang dimilikinya sewaktu
waktu dapat Aku cabut. Ayyyub bersih dari segala tuduhan dan prasangkamu. Kau
tak rela melihat hamba-hamba-Ku berada di jalan yang lurus. Untuk menguji
keteguhan hati dan keyakinan Ayuub pada takdir-Ku, kuizinkan kau menggoda dan
memalingkannya dari Ku. Kerahkan sekutumu untuk menggoda Ayyub melalui harta
dan keluarganya. Cerai beraikanlah keluarganya yang damai sejahtera itu. Hingga
kau tahu sampai dimana kemampuanmu untuk menyesatkan hamba-Ku itu”
Harta Kekayaan Nabi Ayyub dihancurkan iblis
Mendengar
izin Tuhan tersebut, maka iblis dengan para sekutunya segera bertindak. Untuk
menggoda Nabi Ayyub yang berkelimpahan dalam kenikmatan duniawi, yang memiliki
kekayaan tak ternilai besarnya, yang memimpin keluarga yang besar yang hidup
rukun, damai dan bakti. Yang siang dan malam senan tiasa melakukan sholat,
sujud dan tasyakur kepada Allah atas segala pemberian-Nya. Mulutnya tak
berhenti menyebut nama Allah berzikir, bertasbih dan bertahmid. Yang penuh
kasih teradang sesama makhluk Allah yang lemah, yang lapar diberinya makan,
yang tanpa busana diberinya pakaian, yang bodoh diajar dan dipimpin, dan yang
salah ditegur.
Iblis
menggoda Nabi Ayyub dengan bisikan dan fitnahnya, namun rencananya gagal total.
Telinga Nabi Ayyub tidak mendengar terhadap segala yang dibisikan iblis
kepadanya. Hati Nabi Ayyub telah penuh dengan iman dan taqwa tidak ada tempat
lagi untuk bibit-bibit kesesatan yang ditaburkan oleh iblis. Cinta dan taatnya
kepada Allah merupakan benteng yang kuat dari serangan iblis dengan peluru
kebohongan dan pemutar balikan kebenaran.
Cerita nabi Ayub masih berlanjut, iblis tidak putus asa, ia melanjutkan
godaannya kepada Nabi Nuh. Iblis mengumpulkan para sekutunya untuk
menggoyahkan Nabi Ayyub, untuk merusak aqidah dan imannnya , serta
memalingkan Nabi Ayyub dari Allah yang ia sembah dengan penuh hati dan
keyakinan. Dengan cara menghancurkan segala harta kekayaan yang ia miliki,
mereka membinasakan hewan ternaknya, membakar seluruh lumbung gandum dan lahan
pertaniannya sampai musnah. Nabi Ayyub as yang kaya raya tiba tiba
menjadi seorang miskin harga selain hatinya yang penuh man dan takwa serta
jiwanya yang bersar.
Setelah
berhasil menghancurkan kekayaan dan harta milik Nabi Ayyub datanglah iblis
kepadanya menyerupaia sebagai seorang tua yang tampak bijaksana dan
berpengalaman, ia berkata :
“Sesungguhnya
musibah yang menimpamu sangat dahsyat sekali sehingga dalam waktu yang begitu
singkat telah habis semua kekakayaanmu dan hilang semua harta kekakayaan
milikmu. Kawan-kawanmu merasa sedih sedangkan musuh-musuhmu bersenang hati dan
gembira melihat penderitaan yang engkau alami akibat musibah yang susul-menyusul
melanda kekayaan dan harta milikmu. Mereka bertanya-tanya, gerangan apakah yang
menyebabkan Ayyub tertimpa musibah yang hebat itu yang menjadikannya dalam
sekelip mata hilang semua harta miliknya. Sementara orang dari mereka berkata
bahwa mungkin karena Ayyub tidak ikhlas dalam ibadah dan semua amal
kebajikannya. Dan ada yang berkata bahwa andaikan Allah, tuhan ayub benar benar
berkuasa, niscaya dia dapat menyelamatkan Ayyub dari malapetaka, mengingat
bahwa ia telah menggunakan seluruh waktunya beribadah dan berzikir, tidak
pernah melanggar perintah-Nya. Seorang lain menggunjung dengan mengatakan bahwa
mungkin amal ibadah Ayyub tidak diterima oleh Tuhan, karena ia tidak melakukan
itu dari hati yang bersih dan sifat ria dan ingin dipuji dan banyak lagi
cerita-cerita orang tentang kejadian yang sangat menyedihkan itu. Akupun
menaruh simpati kepadamu, hai Ayyub dan turut bersedih hati dan berduka cita
atas Nabi yang buruk yang engkau telah alami”
Iblis
yang menyerupai sebagai orang tua itu mengakhiri kata-kata hasutannya seraya
memperhatikan wajah Nabi Ayyub as yang tetap tentang berseri-seri tidak
menampakkan tanda-tanda kesedihan atau sesalan yang ingin ditimbulkan oleh
Iblis dengan kata-kata racunnya itu. Nabi Ayyub as berkata kepadanya :
“Ketahuilah
bahwa apa yang aku telah miliki berupa harta benda, gedung-gedung, tanah ladang
dan hewan ternakan serta lain-lainnya semuanya itu adalah barang titipan Allah
yang dimintanya kembali setelah aku cukup menikmatinya dan memanfaatkannya
sepanjang masa atau ibarat barang pinjaman yang diminta kembali oleh tuannya
jika saatnya telah tiba. Maka segala syukur dan puji hanya bagi Allah yang
telah memberikan kurnia-Nya kepada ku dan mencabutnya kembali pula dari siapa
yang Dia kehendaki dan mencabutnya pula dari siapa yang Dia suka. Dia adalah
yang maha kuasa mengangkat derajat seorang atau menurunkannya menurut
kehendak-Nya. Kami sebagai hamba-hamba mahkluk-Nya yang lemah patut berserah
diri kepada-Nya dan menerima segala takdir-Nya yang kadang kala kami belum dapat
mengerti dan menangkap hikmah yang terkandung dalam takdir-Nya itu”.
Selesai
mengucapkan kata-kata jawabnya kepada iblis yang sedang duduk tercengang di
depannya, menyungkurlah Nabi Ayyub as bersujud kepada Allah memohon ampun atas
segala dosa dan keteguhan iman serta kesabaran atas segala cobaan dan
ujian-Nya.
Iblis
segera meninggalkan rumah Nabi Ayyub as dengan rasa kecewa bahwa racun
hasutannya tidak temakan oleh hati Nabi Ayyub as itu. Namun iblis tidak putus
atas melaksanakan sumpah yang ia nyatakan di hadapan Allah dan malaikat-nya
bahwa ia akan berusaha menyesatkan anak cucu Nabi adam di manaj saja mereka
berada. Ia merencanakan melanjutkan usaha gangguan dan godaannya kepada Nabi
Ayyub as lewat penghancuran keluarga yang sedang hidup rukun, damai dan saling
hidup cinta mencintai, dan harga menghargai satu sama lain.
Putra
nabi ayub dicelakai iblis
Sang
iblis kemudian pergi bersama para sekutunya menuju tempat tinggal putera putra
Nabi Ayyub as di suatu gedung yang penuh dengan saranan kemewahan dan kemegahan.
Lalu digoyangkanlah gedung itu hingga roboh berantakan menajtuhi dan menimbuni
seluruh penghuninya. Kemudian cepat-cepatlah pergi iblis mendatangi Nabi Ayyub
as di rumahnya, menyerupai seorang kawan dari kawan-kawan Nabi Ayub as, yang
datang menyampaikan berita dan menyatakan turut berduka cita atas musibah yang
menimpa putra-puteranya. Iblis yang menyerupai temannya itu berkata kepada Nabi
Ayyub as :
Hai,
Ayyub, sudahkah engkau melihat putera-puteramu yang mati tertimbun di bawah
runtuhan gedung yang romboh akibat gempa bumi? Kiranya, wahai Ayyub, Tuhan
tidak menerima ibadahmu selama ini dan tidak melindungimu sebagai imbalan bagi
amal solehmu dan sujud rukukmu siang dan malam”
Mendengar perkataan dari iblis itu,
menangislah Nabi Ayyub as dengan tersedu-sedu seraya berucap :
“Allahlah yang memberi dan dia
pulalah yang mengambil kenmbali. Segala puji bai-Nya, Tuhan yang maha pemberi
dan maha pencaput.
Lalu iblis keluar meninggalkan Nabi
Ayyub as dalam keadaan berujud munajat, iblis jengkel dan marah pada dirinya
karena gagal lagi membujuk dan menghasut Nabi Ayyub as.
Nabi
Ayyub diberi penyakit
Selanjutnyat
Iblis memerintahkan kepada sekutunya agar menaburkan benih-benih penyakit ke
dalam tubuh Nabi Ayyub as. benih-benih penyakit yang ditaburkan itu segera
berpengaruh pada kesehatan Nabi Ayyub as, sehingga ia menderita berbagai
penyakit, demam panas, batuk dan lain-lain lagi sehingga menyabkan badannya
makin lama makin kurus, tenaganya makin lemah dan wajahnya menjadi pucat tidak
berdarah dan kulitnya menjadi berbintik-bintik dan muncul bau tidak sedap.
Sehingga ia dijauhi oleh orang-orang sekampungnya dan oleh kawan-kawan
dekatnya, karena penyakit Nabi Ayyub as dapat menular dengan cepatnya kepada
orang yang menyetuh atau mendekatinya. Ia menjadi terasing dari pergaulan dan
hanya istrinya yang bernama Rahmah yang tetap mendampinginya, merawat dengan
penuh kesabaran, penuh rasa kasih sayan, melayani segala keperluannya tanpa
mengeluh atau menunjukkan tanda kesal hati dari penakit suaminya yan tidak
kunjung sembuh itu.
Istri
Nabi Ayyub digoda iblis
Iblis
memperhatikan Nabi Ayyub as dalam keadaan yang sudah maat parah itu tidak
meninggalkan adat kebiasaannya, ia tetap beribadah, berzikir, dan tidak
mengeluh atau mengaduh, ia hanya menyebut nama Allah memohon ampun dan
lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis, merasa kesal dan jengkel mlihat
ketabahan hati Nabi Ayyub as menanggung derita dan kesabarannya menerima
berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa lagi yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuannya merusak akidah dan iman Nabi Ayyub as.
Ia lalu meminta bantuan fikiran para sekutunya, apa yang harus dilakukan lagi
untuk menyesatkan Nabi Ayyub setelah segala usahanya tidak membuahkan hasil
Bertanyalah
iblis kepada sekutunya : “Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh
serta kelicikanmu menyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang
biasanya tidak pernah sia-sia?
kemudian
sekutu iblis menjawab : “Engkah telah berhasil mengeluarkan adam dari surga,
bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuan mu itu?”
“Dengan
membuju istrinya,” jawab iblis
“jika
demikian, lakukan siasat itu dan terapkanlah pada Nabi Ayyub as, hembuskan
racunmu ke telinga istrinya yang tampak sudah agak kesal merawatnya, namun
masih tetap patuh dan setia” jawab sekutu
“Benar dan tepat pikiranmu itu,hanya
tingagal itu satu satunya jalan yang belum aku coba. Pasti kali ini degan cara
menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan maksudku selama ini” jawab
iblis
Dengan rencana barunya pergilah
iblis mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki dari
suaminya. Ia berkat kepada istri Nabi Ayyub yang bernama Rahmah itu : “Apa
kabar dan bagaimana keadaan suamimu saat ini?”
Seraya
mengarahkan jari telunjukknya ke arah suaminya, rahmah berkata kepada iblis
yang menyamar sebagai teman Nabi Ayyub “Itulah dia terbaring menderita
kesakitan, namun mulutnya tidak berhenti-hentinya berdzikir menyebut nama
Allah. Ia masih berada dalam keadaan parah, mati tidak, hidup pun tidak”
Kata-kata
isteri Ayyub itu menimbulkan harapan bagi iblis bahwa, kali ini ia akan
berhasil maka diingatkanlah isteri Nabi Ayyub as akan masa mudanya di mana ia
hidup dengan suaminya dalam keadaan sehat,m bahagia dan makmur dan
diingatkannya kenang-kenangan dan kemesraan. Kemudian keluarlah blis dari rumah
Nabi Ayub meninggalkan isteri Nabi Ayyub as duduk termenung seorang diri,
mengenang masa lampaunya, masa kejayaan suaminya dan kesejahteraaan hidupnya,
membanding-bandingkannya dengan masa di mana berbagai penderita dan musibah
dialaminya, yang dimulai dengan musnahnya kekayaan dan harta benda, disusul
dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhir diikuti oleh penyakit
suaminya yang parah dan sangat menjemukan itu. Isteri Nabi Ayyub as merasa
kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit, tiada
sahabat, tiada kerabat, semua menjauhi mereka karena takut tertular penyakit
kulit Nabi Ayyub.
Seraya menarik nafas panjang
datanglah isteri Nabi Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan
dan berbisik-bisik kepadanya :
“wahai
sayangku, sampai kapankah engkau tersika oleh Tuhanmu ini?Di manakah
kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu di kawan-kawan terdekatmu? Oh,
alangkah syahdunya masa lampu kami, usia muda, badan sehat, kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup tersedia, dikelilingi oleh keluarga dan terulang kembali
masa yang manis itu? mohonlah wahai Ayyub dari Tuhanmu, agar kami dibebaskan
dari segala penderitaan dan musibah yang berpanjangan ini”
Berkatalah Nabi Ayyub as menjawab
keluhan istrinya itu
“wahai
isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa
lalu, menangisi anak-anak kita yang telah meninggal diambil oleh Allah dan
engkau minta aku memohon kepada Alla agar kita dibebaskan dari kesengsaraan dan
penderitaaan yang kita alami saat ini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa
lama kita tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?”,
Istrinya menjawab “Delapan puluh
tahun”
“Lalu berapa lama kita telah hidup
dalam penderitaan ini?” tanya Nabi Ayyub
“Tujuh tahun” jawab sang isteri
Nabi
Ayyub melanjutkan jawabannya “Aku malu, memohon dari Allah memebaskan kita dari
kesengsaraan dan penderitaan yang telah kita alami belum sepanjang masa
kejayaan yang telah Allah kurniakan pada kita. Sepertinya engkau telah termakan
hasutan dan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkasl hati
menerima takdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak ketik aku telah
sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu
seratus kali. Dan sejka detik ini aku haramkan dariku makan dan minum dari
tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku
seorang diri di tempat ini sampai ALlah menentuknya takdir-Nya.
Setelah
ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, selanjutnya Nabi Ayyub as tinggal
seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tidak ada istri. Ia
bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih
sayang-Nya. Ia berdoa sebagaimana tertar dalam Al qur an :
“Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub
ketika ia menyeru Tuhan-Nya: Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan
dan siksaan” (Qs : 38 : 41)
Allah menerima doa Nabi Ayyub as
yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil
memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan iblis. Allah mewahyukan
firman kepadanya : “Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan
untuk minum” (Qs. 38 : 42)
Nabi
Ayyub berhasil menjalani ujian berat
Dengan izin Allah setelah
dilaksanakan petunjuk Nya itu, sembulah segera Nabi Ayyub as dari penyakitnya,
semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang,
seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebih
sehat dan lebih kuat dari pada sebelum ia menderita.
Saat
itu ketika isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorangg diri
ditempat tinggalnya yang terasing, jauih dari jiran, dan jauh dari keraiaman
kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya. Istri Nabi
Ayyub pun kembali, namun ia hampir tidak mengenali Nabi Ayyub, karena ketika ia
kembali, ia melihat bukanlah Nabi Ayyub as yang sakit seperti yang ia
tinggalkan sebelumnya. Namun Nabi ayub yang mudah belia, segar bugar, sehat seakan
akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya
bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
mengembalikan kesehatan suaminya bahkian lebih baik dari pada sebelumnya,
melihat
kedatangan rhmah, sAyyub bergegembira. namun Nabi Ayyub masih teringat dengan
sumpahnya yang ingin memukul rahmah seratus kali. Dalam kebimbangan utuk
melaksanakan sumpah atau tidak, karena kasihan kepada istrinya yang sudah
menunjukkan kesetiaannya dan mengikutinya di dalam segala duka dan deritanya.
Nabi Ayyub bingung antara dua perasaa, di satu sisi ia merasa wajib
melaksanakan sumpahnya, namun di satu sisi ia merasa bahwa istrinya yang setia
dan berbakti itu tidak patut menjalani hukuman seberat itu,
Ayyub
menangkap firman Tuhan yang berbunyi : “Ambillah lidi seratus batang dan
pukullkan istrimu sekali saja! dengan demikian, tertebuslah sumpahmu”
Di buku cerita islami versi lain,
ada yang menerjemahkan firman Tuhan kepada Ayyub sebagai berikut :
“Dan ambillah dengan tanganmu seikit
(rumput), maka pukullah dengan itu dan jangnlah kamu melanggar sumpah.
Sesungguhnya kami dapat dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik
hamba. Sesungguhnya di amat taat (kepada Tuhannya).
Sehingga Nabi Ayyub tidak memukul
Rahmah, istri yang setia itu sebanyak 100 kali. namun dengan seikat rumput /
lidi yang berjumlah seratus dan dipukulkan dua kali saja, untuk melaksanakan
janjinya itu sewaktu sakit.
Istri Nabi Ayub as merupakan wanita
yang sholehah, ia berbuat sesuatu bukan karena sifatnya yang buruk, namun
karena digoda oleh syaitan. dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Cerita Nabi Ayub as selanjutnya
dianugrahi banyak anak oleh Allah SWT. di antara anak laki-laki ada yang
bernama Basyar yang juga dikenal dengan nama Dzulkifli, selanjutnya ia
juga menjadi Nabi utusan Allah seperti ayahnya yang sabar yaitu Nabi Dzulkif
Itulah penjelasan yang panjang lebar
mengenai cerita nabi ayub as, beliau merupakan salah satu hamba Alloh yang
paling sabar. Ia telah mengalami berbagai cobaan yang luar biasa, tapi iman dan
aqidahnya tidak tergadaikan, tetap terjaga. Semoga Allah berkenan menganugrahi
kesabaran kepada kita seperti yang dianugrahkan kepada nabi Ayyub. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar